Gagal Tekan Inflasi Daerah Mendagri Diminta Evaluasi Kinerja Penjabat Bupati Intan Jaya
INTANJAYA |BIDIKDUNIA.Com)- Ketua kamar adat pengusaha(KAP) Papua kabupaten Intan Jaya, Propinsi Papua Tengah, Henes Sondegau, S.T saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Jalan Tigamajigi, Distrik Sugapa, kabupaten Intan Jaya, Selasa (26/09/2023) mengungkapkan kepemimpinan Pj. Bupati Apolos Bagau.ST di kabupaten Intan Jaya tidak membawa suatu perubahan yang signifikan dalam segala lingkup kehidupan masyarakat di Intan Jaya, malahan dalam kurun waktu 8 bulan terakhir di tahun 2023 semua kebutuhan hidup masyarakat mengalami kenaikan seperti Sembilan bahan pokok (sembako) yang rata-rata 100-200 persen, BBM perliternya sampai 100rb, belum lagi tiket pesawat sampai 4juta per orang.
“Sejak dilantik menjadi PJ.Bupati Intan Jaya tidak ada perubahan, sangat jauh dengan yang digembar-gemborkan oleh media-media online di Papua Tengah dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan serta yang kami masyarakat alami dalam kurun waktu 9 bulan terakhir ini” ,tegas Henes Sondegau, S.T Ketua Adat Pengusaha(KAP) Papua.
Henes menambah aksi demo damai yang dilaksanakan pada 8/09/2023 dihalaman kantor bupati Intan Jaya oleh mahasiswa, masyarakat, dan pedagang adalah bentuk ketidakpuasaan masyarakat yang merasa kehidupan di kabupaten intanjaya sangatlah sengsara dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Aksi demo damai kami dari KAPP sangat mendukung, dan sejak beroperasinya maskapai tariku yang melayani rute nabire-intanjaya dan intanjaya-nabire harga tiket dan carter pesawat mengalami kenaikan untuk carter pesawat awalnya 22-25 juta naik menjadi 40 juta, sedangkan untuk tiket pesawat awalnya 1.2juta-2,5juta naik menjadi 4juta, akibatnya semua barang naik 100-200 persen “ ungkap Henes Sondegau
Untuk itu Henes meminta kepada menteri dalam negeri untuk segera mengevaluasi kinerja pj bupati Intan Jaya Apolos Bagau yang tidak mampu menahan lajunya inflasi di kabupaten I ntan Jaya dengan mengontrol dan mengantisipasi kenaikan harga barang membuat masyarakat susah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Pj.bupati Intan Jaya diduga emosional dalam pelayanan kepada masyarakat seharusnya melayani masyarakat dengan hati.
Penjabat dalam pemerintahan itu bersifat sementara yang mana mempersiapkan pemerintahan untuk kepentingan politik 2024 bukan terlibat politik dan PJ.bupati menekan inflasi daerah” ungkap Henes Sondegau.
Dari pantauan media ini, sejumlah kios dikota sugapa ditutup akibat tidak adanya pasokan sembako untuk diperdagangkan(diperjualkan belikan)
(Frangky Kemong)