Tokoh Masyarakat Tulamalae Soroti Kondisi Jalan Dalam Kota Atambua
ATAMBUA|BIDIKDUNIA.Com)- Tokoh Masyarakat di RT 20/ RW 006, Kelurahan Tulamalae, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, perbatasan RI- Timor Leste, Alexander Metom, kepada Media ini, Selasa (28/3/2023) mengkiritisi kondisi jalan di wilayah Kota Atambua yang tambal sulam dan berlubang.
” Kita sebagai warga Belu yang berada di perbatasan RI- Timor Leste harus memberikan atensi terhadap kondisi jalan rusak dan ditambal sulam oleh dinas PUPR Kabupaten Belu.
Kita ingin agar keadaan Kota Atambua lain daripada kabupaten lain. Karena kabupaten Belu berbatasan langsung dengan negara Timor Leste sebagai garda terdepan maka wajah Kota Atambua perlu ditata bagus. Masa jalannya berlubang- lubang,” ucap Alex.
Ia meminta perhatian bupati Belu untuk membenahi jalan – jalan yang rusak di dalam Kota Atambua.
” Bapak bupati jangan hanya prioritaskan untuk kesehatan tetapi sektor infrastruk pembangunan jalan diabaikan. Kita malu karena kabupaten Belu ini setiap bulan, tahun selalu dikunjungi oleh para pejabat ataupun presiden dari Jakarta harus melintasi jalan- jalan ini menuju perbatasan RI- Timor Leste,” ujar Alex.
Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Belu, S. Vinsen Dulang menjelaskan bahwa tambal yang menggunakan sertu yang dikerjakan oleh pihaknya tersebut merupakan langkah pencegahan kecelakaan lalu lintas,” dikutip dari Lintastimor.com.
Ia mengakui bahwa hasil tambal baik itu menggunakan sertu maupun aspal di beberapa titik berlubang yang dikerjakan oleh Pihaknya tidaklah bertahan lama.
” Iya kita tahu itu bahwa hasil tambal yang kita lakukan memang tidak bertahan lama, namun kita punya kepedulian untuk menutup beberapa jalan berlubang agar tidak menimbulkan kecelakaan” terangnyq saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/3/2023)
Selain itu, ia menegaskan, hasil tambal yang dikerjakan oleh pihaknya bersifat hanyalah sementara saja. Namun, di tahun 2023 ini akan ada intervensi program dan itu akan dikerjakan lebih baik lagi.
Vinsen menjelaskan, untuk tahun 2023 ini ada dua macam intervensi program yakni, intervensi program jangka panjang seperti khusu untuk jalan berlubang yang ada di sentral, pasar baru dan depan Tokoh Bintang Mas.
Sedangkan intervensi program setempat seperti ketika terdapat lubang dijalan mana langsung dikerjakan.
” Itulah dua macam intervensi program yang akan kita lakukan pada tahun 2023 ini, dan itu akan kita intervensi lebih baik. Soal komentar masyarakat terkait, kalau tambah pake sertu lebih baik pake abuh saja. Saya sampaikan itu sifatnya pencegahan saja,”tuturnya.
Dikatakannya, soal aspal yang digunakan untuk tambal beberapa jalan berlubang tersebut namanya aspal dingin. Dan ini digunakan untuk pencegahan saja karena sifatnya tidak bertahan lama.
” Sementara ini kita siap untuk membuat perencanaan hingga persiapan lelang, agar ditahun 2023 ini sudah bisa internsikan program tersebut,”tandasnya